Appraisal dalam Laporan Keuangan// Laporan tahunan bisanya merupakan sebuah hal yang bersifat wajib dalam suatu instansi, baik pemerintahan maupun perusahaan yang bergerak dalam bidang apapun pastinya akan membuat laporan keuangan tahunan.
Laporan kuangan tahunan dianggap sangat penting sebab laporan ini menyajikan informasi mendalam tentang segala aktivitas perusahan selama setahun sebelumnya bukan hanya sekedar informasi tentang kegiatan perusahaan tetapi jugga cerminan dari kesehatan suatu instansi maupun perusahaan. Bilamana laporan ini milik instansi maka informasi mendalam ini diperlukan oleh pimpinan dan jajaran pemangku kepentingan dalam instansi juga pihak-pihak “luar tembok” seperti masyarakat yang berada dalam cakupan instansi tersebut.
Sedangkan bila dalam bentuk perusahaan maka informasi ini bermanfaat penting membawa informasi kepada pemilik perusahaan dan manajemen didalamnya tentang kinerja pengeluaran dan pendapatan selama satu tahun kinerja, sedangkan untuk eksteren penting bagi stock holder (pemilik saham) sebagai informasi awal untuk investasinya dalam pasar BEI (Bursa Efek Indonesia).
Dilangsir dari berbagai sumber adapun tahapan dalam proses pembuatan laporan keuangan antara lain:
- Mengumpulkan dan Mencatat Transaksi pada Jurnal : Mengumpulkan data transaksi misalnya penjualan, pembelian, retur, sewa dan lain sebagainya.
- Memposting Jurnal ke dalam Buku Besar: posting dilakukan dengan memindahkan transaksi yang telah dicatat ke akun-akun buku dalam buku besar.
- Menyusun Neraca Saldo: Pengelompkan daftar rekening dalam bukau besar kedalam bentuk aktifa maupun pasiva untuk mengecek keseimbangan debet dan kredit dari seluruh rekening
- Kumpulkan Data untuk Membuat Jurnal Penyesuaian: Jurnal ini dibuat untuk transaksiyang belum tercatat atau yang terjadi setelah laporan kuangan selesai dan masih ada tidak kesesuain diakhir periode.
- Menyusun Neraca Lajur: Neraca lajur Berfungsi memudahkan penyusunan laporan kuangan yang kemudian disesuaikan dengan data jurnal penyesuaian.
- Membuat Laporan Keuangan: Tahap ini adalah membuat laporan dengan rapi berdasarkan neraca lajur yang telah dibuat sebelumnya.
Pemaparan diatas digunakan untuk membuat laporan kuangan sederhana, dalam praktiknya di pion pertama seringkali mengalami kendala terutama mengumpulkan data karena banyak aset perusahaan yang berupa aktiva tetap yang perlu diketahui nilainya guna bisa dicantumkan dalam laporan keuangan.
Terkadang aktiva tersebut mengalami penyusutan sesuai dengan umur ekonomisnya disinilah sering terjadi perbedaan prsespsi nilai yang dapat menyebabkan selisih nilai yang tidak seuai hingga ahirnya mempengaruhi laba maupun rugi di laporan keuangan tahunan.
Appraisal, atau penilai publik memiliki wewenang untuk melakukan penilaian terhadap aktiva milik prusahan atau instansi, Appraisal memberikan asumi nilai dari suatu aktiva khusunya aktiva tetap yang memerlukan perlakukan khusus untuk bisa dinilai.
Pengunaan jasa Appraisal bukan tanpa alasan logis dari beberapa asumsi nilai yang diberikan terdapat asumsi nilai yaitu “Nilai Wajar” yang biasa digunakan dalam PSAK 31, selain itu Appraisal (KJPP) memiliki izin kementerian kuangan republic Indonesia sehingga kinerja dari Appraisal di Indonesia dapat di yakini dan dibuktikan professionalismenya.
Jadi untuk apa ragu lagi datang ke Appraisal?, KJPP selalu siap mengerjakan penilaian aset khususnya pengunaan dalam laporan keuangan tahunan, sesuai dengan standar akuntansi dan susuai dengan kopetensi yang dimiliki oleh KJPP itu sendiri.
Appraisal dalam Laporan Keuangan
Ingin konsultasi mengenai penilaian aset guna kepentingan laporan kuangan?, Klik WA dan langsung kirimkan pesan, KJPP SDR menerima konsultasi tata cara dan proses penilaian GRATIS!
Baca artikel lainnya dan konsultasikan bersama kami disini, atau kunjungi halaman depan kami pada KLIK ini